::serba-serbi ibu::
Saturday, May 28, 2005
 
memasak sehat (microwave dan bukan)
Ini dia:
"Microwave buatan dalam negeri - Jepang nih maksudnya- lahir tahun 1962.
Sejak saat itu 37 tahun -berarti acara TV tahun 99- suara "chin"
didijitalkan, tingkat popularitasnya sudah menjadi 92 %. Secara literal,
microwave sudah menjadi "satu rumah satu buah." Tetapi di jalan, ketika
kami menanyakan tentang masakan yang diolah dengan microwave...
".. tidak terbayang kalau masakan itu akan jadi enak." (pria 30 th)
" Tidak ada kedalaman (rasa)." (pria 40 th)
"Apa gizinya gpp ya.." (wanita 30 th)
"Katanya kalau pake microwave, jadi kanker." (pria 20 th)
"Saya pernah dengar tidak baik untuk bayi." (20 th)
Semua orang mengakui kepraktisannya, tetapi penilaian mereka tidak baik
ya.

Kesalahpahaman Tentang Microwave
Sebenarnya sebab imej buruk tentang microwave adalah gosip-gosip buruk
tanpa alasan. Sejak awal penjualannya, muncul gosip bahwa melihat ke
dalam microwave tidak baik untuk mata, gizi makanan hilang, dan rasanya
berkurang. Mulai cerita microwave menaikkan biaya listrik sampai ketika
ada berita kebocoran radioaktif di Amerika, gelombang elektromagnet
disalahpahami sebagai radioaktif, sehingga terjadi keributan. Tetapi,
semuanya gosip yang tidak berdasar tentang microwave!

Tentang, gelombang elektromagnet, kata Profesor Hatsuo Yabe (bener gak
ya bacanya-ada yang kenal?), seorang doktor ilmu teknik di Univ. Denki
Tsuushin,"Tidak ada kemungkinan gelombang elektromagnet dari microwave
yang sedang menyala bocor. Oleh karena itu, bisa dipakai dengan aman. "

-Memang ada gelombang elektromagnet yang keluar, tetapi hal ini sama
dengan semua alat elektronik. Bukan berarti microwave berbahaya.
-Gelombang mikro tidak sama dengan sinar X, energinya sangat lemah.
Ketika bersentuhan dengan benda pun, untuk menggerakkan molekulnya
gelombang ini bekerja sangat keras, sehingga pengaruhnya bisa dibilang
hampir tidak ada. Cerita bahwa makanan yang dipanaskan dengan gelombang
mikro, mengandung sisa gelombang elektromagnet, juga zat kimiawi makanan
berubah, dsb... tidak mungkin terjadi.

Sebenarnya, Microwave Adalah Alat Masak Super Unggul!
Ketika diadakan percobaan menggunakan sayuran bayam, bayam yang direbus
dengan gas menyisakan vitamin C 69%, sedangkan dengan microwave 82%.
Microwave merebus makanan dengan air yang terkandung pada makanan itu
sendiri. Karena masak dalam waktu singkat, sangat sedikit zat-zat gizi,
terutama vitamin C dll. yang hilang dalam proses masak.

Percobaan memanaskan dengan botol sake, dengan gas makan waktu 12 menit
berarti 9 yen, sedangkan microwave hanya 1 menit 30 detik yaitu 1 yen.

Lalu ada percobaan di mana 10 orang juru masak dari Sekolah Juru Masak
Masuda Tokyo menilai mana yang lebih enak, nasi dan sayur yang
dipanaskan dengan microwave atau dengan gas. Ternyata hasil terbanyak
yang pakai microwave. dst. dst (udah capek nerjemahinnya)"

Jadi, kesimpulan saya... he-eh gpp ah pake microwave.^ ^
Percobaan di artikel dari DepKes yang diposting Mbak Dian itu gimana
prosesnya? Kalo misalnya manasin makanannya sama lamanya dengan manasin
pake kompor, ya bisa aja hancur. Bayangin aja kalo misalnya dipanasin
pake microwave 3 menit aja udah mateng, eh dipanasin 30 menit seperti
kalau pake kompor... ya ancurlah. Tambahan yang pasti manasinnya gak
pake microwave buatan Jepang.

Buat Mbak Dewi, buku tentang masak dengan microwave sudah terbit banyak
sekali. Coba saja cari di perpus dengan kata kunci "denshi renji", pasti
keluar banyak. Alat-alat masak khusus microwave juga banyak di
supermarket, misalnya alat untuk merebus telur dan merebus sayur juga
spaghetti khusus microwave. Saya sering make perebus telur, lebih
praktis daripada rebus pakai air.

Rebus air untuk bikin kopi tiap hari juga pake microwave, daripada
ngerebus air banyak-banyak toh yang dipake cuma secangkir. Dulu ada juga
e-mail yang bilang merebus air dengan microwave itu berbahaya karena
bisa meledak. Tapi secara praktek ngerebus air di renji toh bisa diset
ke 60 derajat, kecuali kalo ngerebusnya lama banget sampai di atas titik
didih 100 derajat...

Ngomong-ngomong, dulu saya pernah dikritik sama ibu mertua tentang popok
kertas. Masalahnya ntah siapa itu di Indonesia yang bilang kalo pake
pampers, ntar bayinya jalan mengangkang. Siapa sih tu yang cari
gara-gara? Untung selama mertua di sini gak pernah nemu jualan popok
kain. Kalo nggak kan 3 bulanan saya musti nyuci popok...emangnya gak ada
kerjaan lain...

Sekian.

Wassalamualaikum wr. wb.

Masakan 'Microwave' Kehilangan Gizi
10 Nov 2003
MENGOLAH masakan dengan menggunakan alat pemanas yang dikenal dengan
nama microwave, ternyata merupakan cara terburuk untuk melindungi
nutrisi yang dikandung dalam sayuran.

Sementara itu, masakan yang diuapkan atau dikukus merupakan cara
terbaik untuk menjaga keutuhan gizi yang ada, kata para peneliti
dari Spanyol seperti dilaporkan majalah New Scientist.

Para peneliti dari Lembaga Penelitian Ilmiah Nasional CeBAS-CSIC itu
mengukur antioksidan, yakni senyawa yang dipercaya melindungi sel-
sel dari kerusakan zat-zat kimia reaktif yang disebut radikal bebas
yang ada dalam sayur brokoli baik yang telah diuapkan, dimasak dalam
press cooker, direbus maupun dimasak di dalam microwave.

Seperti dikutip Kantor Berita Perancis (AFP), para peneliti itu
mengatakan bahwa sayuran yang diuapkan berarti membiarkan
antioksidan tak tersentuh, namun bila menggunakan microwave, maka
antioksidan tersebut akan hilang. Hal itu, menurut para peneliti,
kemungkinan lantaran sayur brokoli dipanasi dengan alat yang
digerakkan dengan temperatur yang terlalu tinggi.

Metode masak lainnya juga diperagakan oleh para peneliti tanpa
menggunakan kedua cara tersebut. Hasilnya, makanan yang diolah
dengan cara lainnya itu tidak menghilangkan antioksidan sebanyak
yang dilakukan oleh microwave. Hanya saja, banyak senyawa berharga
hilang masuk ke dalam air selama proses masak cara lain tersebut
berlangsung, atau tersisa separuh dari jumlah oksidan semula yang
ada pada sayuran tersebut.

Hasil studi lain yang dilaporkan pada "New Scientist" bahwa para
peneliti di VTT Technology di Espoo, Finlandia, menemukan bahwa
sayuran yang diputihkan sebelum disimpan ke alat pendingin (freezer)
dapat menghilangkan kadar antioksidan sebanyak sepertiga.

Sayur mayur yang diputihkan sebenarnya sama dengan memasak sayur
tersebut dengan air mendidih, seperti yang biasa digunakan oleh
beberapa perusahaan untuk membekukan makanan untuk menghambat
pertumbuhan enzim yang dapat mempengaruhi rasa makanan tersebut.

Kedua hasil studi itu telah dipublikasikan secara lengkap di dalam
rubrik ulasan khusus dari Jurnal Ilmu Pengetahuan tentang Makanan
dan Hasil Pertanian. Radikal bebas telah ditemukan sebagai
kemungkinan penyebab penyakit kanker dan penyakit degeneratif
lainnya yang diakibatkan oleh perubahan dalam sel asam pembentuk
sifat dasar tubuh (DNA) yang kemudian direplikasi ketika sel
membelah. (Ant/O-2)

diambil dari hp depkes ina.

Comments: Post a Comment

<< Home

Powered by Blogger